Monday, February 28, 2011

Hipotesa Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menyajikan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, terkadang sasaran penelitian juga. Rumusan masalah ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antara variabel-variabel yang akan dianalisis oleh peneliti. Rumusan masalah pada umumnya digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan lebih khusus dalam penelitian survei. Di sisi lain, hipotesis kuantitatif merupakan prediksi-prediksi yang dibuat peneliti tentang hubungan antar variabel yang ia harapkan. Hipotesis ini biasanya berupa perkiraan numerik atas populasi yang dinilai berdasarkan data sampel penelitian. Menguji hipotesis berarti menerapkan prosedur-prosedur statistik di mana di dalamnya peneliti mendeskripsikan dugaan-dugaannya terhadap populasi tertentu berdasarkan sampel penelitian. Hipotesis sering kali digunakan dalam penelitian eksperimen yang di dalamnya peneliti membandingkan kelompok-kelompok (groups). Para pembimbing biasanya merekomendasikan penggunaan hipotesis ini hanya untuk penelitian-penelitian formal, seperti disertasi atau tesis, guna memperjelas ke mana penelitian-penelitian tersebut diarahkan.

Selain rumusan masalah dan hipotesis, ada pula sasaran kuantitatif. Sasaran ini mengindikasikan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Sasaran kuantitatif banyak dijumpai dalam proposal-proposal permohonan dana, tetapi jarang digunakan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial dan kesehatan dewasa ini. Untuk itulah, fokus kita hanya pada rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Berikut ini adalah contoh rumusan masalah kuantitatif:

Apakah. . . .. (nama teori) dapat menjelaskan hubungan antara . . . .. (variabel bebas) dan.. ... (variabel terikat), yang dipengaruhi pula oleh..... (variabel control)?

Sementara untuk contoh hipotesis kuantitatif dapat berupa seperti ini (hipotesis nol):

Tidak ada perbedaan signifikan antara.. ... (kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam variabel bebas) terhadap . . . .. (variabel terikat).

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipolesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatlf, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis peneiitian seperti telah dikemukakan di atas. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik.

Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah Hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.

No comments:

Daftar Isi